Pada tanggal 21 Desember 2016 kemarin, kami para asatidzat LQ AL IKHLASH Masjid Marwah mengadakan rihlah sekaligus study banding ke rumah Tahfidz Al Hikmah di Karanganyar. Berikut laporannya.
Segenap asatidzat LQ Al Ikhlash yang mengikuti acara rihlah sekaligus study banding ke rumah Tahfidz Al Hikmah adalah sebagai berikut.
1. Ustadzah Sholihah
2. Ustadzah Yasmin
3. Ustadzah Saudah
4. Ustadzah Istiqomah
5. Ustadzah Fitria
6. Ustadzah Haninah
7. Ustadzah Fatimah
8. Ustadzah Hafshoh
9. Ustadz Akhmad
10. Ustadz Dzikri
11. Ustadz Udin
12. Ustadz Budi
13. Ustadz Ridwan
Tujuan awal adalah menuju Danau Sarangan. Datang awal, langsung mempersiapkan sarapan pagi dengan menu nasi pecel. Selesai sarapan, semua naik kapal boat dan berkeliling gembira.
Setelah itu, menuju sebuah vila di Tawangmangu. Disana, para ustadzah memasak hidangan makan siang yaitu Soto daging sapi. Ketika matang, dengan tak sabar semua menyantapnya dengan lahap.
Rasanya hampir semua sudut sudah digunakan untuk tempat berpose, baik selfie maupun foto bersama-sama dengan keseruan yang luar biasa. Tentunya ustadz dan ustadzah berpisah. Para ustadz memilih untuk berpose di luar ruangan dengan view pemandangan.
Menjelang Ashar, acara rihlah selesai. Saatnya studi banding ke Karanganyar.
Kami disambut oleh Ustadz Gunadi, selaku mudir rumah tahfidz Al Hikmah. Ternyata, kegiatan belajar dilakukan di rumah-rumah masyarakat. Setiap rumah ada 1, 2, atau 3 halaqoh. Masing-masing dibimbing oleh ustadzah yang dengan sabar mengajari anak-anak.
Semua asatidz diajak berkeliling ke semua rumah yang digunakan. Masing-masing dari asatidz menyimpan sebuah pertanyaan yang hampir sama setelah melihat keadaan. Bagaimana mengelola anak sebanyak itu yaitu hampir 200 anak dan bagaimana membuat mereka duduk selama proses belajar? Sungguh membuay asatidz heran karena tidak ada anak yang berlarian selama proses belajar mengajar dan bahkan anak bisa murojaah sendiri saling menyimak dengan teman-temannya.
Setelah berkeliling, asatidz dikumpulkan untuk diberi tahu bagaimana kegiatan mereka.
Inti dari apa yang disampaikan oleh Ustadz Gunadi dirangkum secara cermat oleh Ustadz Dzikri. Berikut rangkumannya.
1. Pentingnya menanamkan ghirah belajar al quran pada anak .
2. Terus memotivasi anak agar tahfidz/belajar menjadi kebutuhannya bukan beban.
3. Terbatasnya sarana prasarana bukan masalah jika sudah diniatkan berjuang.
4. Kedisiplinan kunci penting berhasilnya pendidikan yang bermutu dan berwibawa
5. Komunikasi dengan wali santri adalah hal yg mutlak untuk keberlangsungan pendidikan
6. Up grade potensi pengajar
7. Jangan sampai wali santri hanya menitipkan anak nya dan tidak mau bersinergi dg pihak sekolah
8. Penting nya kerjasama asatidzah untuk menciptakan suasana yg tenang dan kondusif
Adzan maghrib membuat acara ini selesai tanpa terasa. Asatidz semua sholat di Masjid Al Hikmah, depan kampung rumah tahfidz. Dan semua pulang dengan membawa ghiroh yang lebih menyala dan semangat perubahan yang lebih baik lagi untuk LQ AL IKHLASH kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar